Jumat, 16 September 2011

voyage : part 13 " always and forever "

terus terlintas dibenak gue tentang perkataan kaditha semalam " pekerjaan itu nomor satu, lu bisa booming di layar kaca , pelajaran ? kan gue udah bilang stay di asrama bukan ide yang baik "

Tidak terasa berbulan-bulan sudah gua lewati di asrama voyage ini, dan tahun depan adalah tahun terakhir gue berada di asrama ini, dan mulai dari sekarang sudah banyak teachers yang mengkomplain ke wali kelas gue tentang nilai pelajaran gue yang terabaikan karena job gue sebagai entertainer . Sekarang mungkin memang sudah saatnya gue absen dari dunia layar kaca dan mulai berusaha serius di sekolah gue .

" woy vie, mau kemana? " telak sania yang spontan mengagetkan gue di depan koridor sekolah
" mau ke library nih " jawab gue sambil membaca beberapa judul buku di dalam daftar selembar kertas
" excuse me ? can i hear one more time ? "
" why ? kenapa lu ? library , perpustakaan "
" lu ngapain ke library? bukannya lu anti sama buku ? " tanya sania yang mulai mengerutkan jidatnya
" gue banyak gak ikut test, jadi gue dikasih tugas sama guru-guru . lagian gue juga udah away kok "
" away ?away dari mana ? "
" kerjaan gue " jawab gue sambil terus melangkahkan kaki, melewati siswa-siswi lainnya
" serius ? "
" iya lah, lagian gue udah milih kok buat serius sama pelajaran gue "


kaki kanan kami pun menginjaki lantai yang terbuat dari keramik di perpustakaan itu, satu demi satu section books gue jelajahi dan berhasil mendapatkan beberapa buku di tangan gue , sampai saat mata gue tertuju kepada sebuah buku lumayan tebal berjudulkan " year book angkatan 2007 - 2008 " perasaan penasaran pun mulai menghantui gue , lembar demi lembar gue lihat di year book itu , sampai gue membuka 3 halaman terakhir dari buku tersebut yang bertuliskan " IN MEMORIAM " gue memandangi nama yang tertera satu persatu sampai gue melihat nama " sharleen renata "

tiba-tiba angin berhembus ke arah gue, merinding mengahantui permukaan kulit gue , gue mencoba menengokkan kepala gue ke kanan dan kekiri berulang-ulang kali , mata gue tertuju kepada sosok wanita berambut panjang yang berdiri membelakangi gue, misterius dan tiba-tiba dia pergi begitu saja tanpa meninggalkan jejak, gue menarik nafas panjang , meletakkan buku itu kembali dan segera pergi keluar tanpa mengghiraukan panggilan sania yang memanggil gue . muka gue pucat, kaki gue terasa cepat sekali berjalan dan otak gue semakin pusing , sosok wanita tadi membuat gue takut dan terus bertanya-tanya , siapa dia ?!


" vie ? lu kenapa ? kok pucat ? " tanya rafael yang tertegun melihat gue yang berkelakuan seperti orang aneh
gue berusaha mengatur nafas gue yang cekatan dan terus berkejaran , kali ini gue mengambil nafas panjang dan berusaha mengkontrol pernafasan gue .
" dia .. dia disini raf "
" dia? dia siapa ? "
" dia raf, gue takut , dia .. dia ngikutin gue "
" tenang , tenang dulu , dia itu siapa ? "
" sharleen raf, sharleen "
" apa ? lu gila ?! itu gak mungkin "
" ngak raf, gue yakin itu dia .. dia ngikutin gue, dia .. dia di sini "
" trus apa bisa gue lakuin ?! " tanya rafael bingung
" key .. kita ke key" jawab gue singkat
" tapi itu gak mungkin raf " sambung gue sambil berpikir
" kenapa ? "
" gue udah gak boleh keluar lagi, semua guru udah tau keputusan gue buat stay di asrama buat pelajaran gue"
" bisa " rafael pun menarik tangan gue dan membawa gue pergi ke halaman belakang

ternyata otak rafael lebih pintar dari yang gue bayangkan , dia menyarankan agar kami pergi lewat pintu belakang dengan cara memanjat dinding yang tidak begitu tinggi , sekarang jam istirahat dan satpam pun tidak memperlihatkan batang hidungnya sama skali . kami pun berhasil keluar dari asrama dan rafael segera menyuruh key menjemput kami di asrama dan segera pergi ke rumah key .


" lu yakin itu sharleen ? " tanya key yang duduk di hadapan gue dengan wajah yang amat serius . gue tau , berada di posisi key saat ini bukan hal yang mudah , dia pasti bingung harus bagaimana lagi dan gue yakin dia juga sedih karna dia sangat sayang sama adik semata wayangnya itu .
" iya .. gue yakin , dia hilang gitu aja , dia tiba-tiba pergi " jawab gue dengan wajah yang gugup
" trus kita mesti gimana key ? kita gak bisa diem aja , kasian vie , hidup dia ganggu "
" ga .. ini bukan gangguan , gue yakin .. dia dateng karna ada maksut " ujar gue berusaha meyakinkan mereka berdua
" maksut  ? apa ? " tanya rafael yang semakin menjadi bingung dengan masalah ini
" dia mau minta bantuan lu vie . iya , bantuan lu buat nemuin siapa yang udah bikin hidup dia menderita "
" tapi gimana caranya ?! " tanya gue dengan nada yang sedikit tinggi
" pasti ada sesuatu yang dia simpan , pasti ada tanda-tanda , . gimana kalo lu coba cari lagi di kamar adik gue, siapa tau ada yang terlewatkan ? "


kami memutuskan untuk mencari lagi di kamar sharleen , rak-rak , lemari dan beberapa tempat penyimpanan lain kami buka , kami periksa satu persatu dengan harapan akan mendapatkan petunjuk-petunjuk .

" gak ada apa-apa " tutur gue singkat lalu duduk di sofa yang berada di depan kamar itu
" gue juga ngak nemuin apa-apa , rafael mana ? "
" gue cuman nemuin ini " tutur rafael sambil memberikan sekotak kecil berbentuk persegi panjang yang sudah di lapisi debu .
gue segera mengambil kota tersebut dari tangan rafael , gue meniup debu yang melapisi kotak tersebut dan membukanya , gue mendapatkan beberapa surat kecil yang berisikan balasan surat , disetiap surat itu tertera kata love " Z " . Z ? siapa Z ? dan kenapa surat ini isinya seperti surat cinta ? apa surat ini merupakan petunjuk ?

" siapa z ? " tanya rafael bingung
gue pun hanya mengangkat kedua pundak gue sambil terus memandangi tulisan-tulisan di setiap surat itu .
" isinya apa ? " tanya key menyusul
" kayaknya ini surat cinta , isinya kata-kata romantis , dan gue rasa ini surat balasan "
" maksutnya ? "
" iya , jadi sharleen tulis surat ke orang yang inisalnya Z ini dan dia bales ke sharleen "
" gue gak ngerti deh, kenapa semua jadi ribet kayak gini sih " rafael pun angkat bicara
" satu petunjuk aja gak cukup " sambung gue
" lu simpen aja vie kotak ini , nanti kita cari petunjuk yang lain , okey ? " key pun menenangkan gue agar gue tidak terus merasa dihantui oleh maslah ini

....................

rasa letih pun menghampiri gue saat gue masuk ke dalam halaman asrama bersama rafae , cerah sudah berganti gelap dan gue beruntung hari ini bisa keluar walaupun mengendap-ngendap seperti maling .
" lu sabar yah , nanti juga masalah ini pasti selesai kok " tutur rafael yang berjalan di samping gue
" thanks yah raf , gue bingung kenapa jadi kayak gini . ini sama skali gak pernah terlintas di pikiran gue "

terdengar seseorang memanggil gue dari belakang " vie " gue bingung ketika melihat wajah reza seperti orang yang sedang emosi dan menghampiri gue .
" gue mau ngomong penting " ujar reza sambil menarik tangan gue
" ngomong apa ? "
" udah ikut aja "
" raf , sorry yah . gue duluan "
rafael mengangguk dan pergi menuju asrama , sedangkan gue mengikuti reza yang menarik tangan gue dan membawa gue ke pojok lapangan

" kenapa sih za ? " tanya gue bingung
" kenapa ? harusnya lu tuh sadar "
" sadar apa ?! "
" lu nganggep gue pacar lu gak sih?! " reza pun mulai memanas
" maksut lu ? "
" ini ? apa jangan-jangan pacar lu ada 2 ? iya ? " reza menunjukkan selembar foto di tangannya , gue dan rafael yang baru masuk dari pintu asrama tempo hari , pasti reza tahu ini berarti gue baru saja pergi bersama rafael , tapi siapa yang kasih foto ini ke dia ?
" itu .. gue cuman pergi bantuin temen gue doang kok " jawab gue singkat
" bantuin temen lu? alibi kan lu , barusan juga lu abis pergi kan sama rafael? iya kan?! "
" iya .. itu gue juga bantuin temen gue , serius " jawab gue mulai panik
" alah , emang yah , cewe gak ada yang bener "
" maksut lo?! "
" iya ! semuanya sama aja , tukang bohong , murahan tau gak "
" jaga tuh mulut ! " triak gue ke arah reza
" kenapa?! emangnya salah?! weekend kemaren gue ngajak lu jalan, alesan lu apa? lu gak boleh keluar asrama kan karna nilai lu yang menurun , tapi sekarang?! lu barusan pergi sama rafael ! "
" itu masalahnya beda "
" alah bulshit ! " triak reza dengan nada yang tinggi
" egois banget sih za, ngak pernah pikirin perasaan orang lain ! "
" apa?! lu bilang gue egois?! nyadar dong! lu tuh gak sekedar cewe murahan yang tukang bohong tau gak! "
" za ! jaga mulut lu! punya otak dipake ! "
" alah gak usah sok-sok suci ! " triak reza lalu dia mulai mengeramkan tangannya dan berhasil memberikan sebuah memar di pipi gue .

" za , kenapa sih lu mukul gue lagi?! kenapa lu jadi kasar ?! "
" kenapa?! ini semua gara-gara lu ! aturan lu tuh sadar , gue udah terlalu baik sama lu ! "
" mungkin kemaren , gue masih bisa sabar dan tahan sama semua tingkah laku lu itu , tapi sekarang , gue udah sadar , gak ada guna gue sabar sama lu , gue nyerah , terserah lu mau ngapain , apa yang mau lu lakuin ke gue lagi , gue udah gak mau tau . thanks za "

langkah kaki terus berjalan , semakin lama langkah kaki gue semakin cepat , ditemani dengan butiran air yang mengalir di pipi gue . kenapa hidup gue jadi kayak gini? masalah selalu datang bertubi-tubi di dalam kehidupan gue, dan yang lebih parahnya lagi , ternyata selama ini gue salah dalam mencintai seseorang yang mungkin tidak pernah menghargai cinta yang udah gue kasih .

Minggu, 11 September 2011

voyage : part 12 " dream "

keringat yang menjalar di kepala gue, serta pandangan kabur yang terlihat di mata gue mengawali hari gue kali ini , dia datang lagi , perempuan yang gue mimpikan waktu itu .

" aaaaaaaaaaaaaaa "
" vie , lu kenapa ?" tanya cherdris
" vie ? lu kok bangun-bangun keringetan? "
" ha? ngak , gue .. gue mimpi lagi "
" mimpi apa ? "
" mimpi perempuan yang waktu itu , dia .. dia mencekik leher gue , dia . dia mencoba buat bunuh gue ! "
" ha? seriusan lu ? dia siapa sih? kok aneh lu mimpiin dia terus ?" tanya bee bingung
" kayaknya gue tau deh dia siapa " ujar gue sambil meminum segelas air putih
" siapa ? "



segera gue masuk ke kamar mandi , membersihkan badan gue , berganti pakaian dan langsung beranjak ke asrama siswa cowok . karena hari ini sabtu , kami dibebaskan dari segala macam pelajaran .


gue pun mengetuk pintu kamar nomor 18 .....
rafael pun membuka pintu kamar tersebut dan dengan sedikit tampang kaget melihat gue

" raf , ada hal penting yang mau gue omongin "
" ha? hal penting? apaan ? "
" lu ada fotonya sharleen ? "
" sharleen? ngak ada , kenapa emang ? "
" kita ke rumah key sekarang, bisa ? "
" tunggu-tunggu . emang ada apaan sih? ngapain kita ke rumah key? trus kenapa lu minta fotonya sharleen ? "
" nanti gue jelasin kalo kita udah di rumahnya key , ayo cepetan "
" oke oke , gue ganti baju trus kita jalan "



gue menunggu rafael sekitar 5 menit , setelah itu gue memaksa rafael mengendarai mobilnya dengan cepat . perasaan gugup , bingung dan takut menghantui gue saat ini . sekitar 30 menit kita sampai di rumah megah milik key , gue pun dengan cepat mengetuk pintu rumah key sambil memanggil namanya


" key ... key ... " triak rafael
" key ... key .... "

sekitar 3 menit , keluarlah key dari dalam rumahnya dengan wajah yang kaget melihat gue dan rafael

" vie ? rafael ? kalian ngapain ? "
" vie yang minta ke sini "
" vie , kenapa? kok tampang lu kenapa takut gitu ? "
" key , bisa gue liat foto nya sharleen ? "
" fotonya sharleen ? buat apa ? "
" penting key , serius ini penting "
" okay .. okay .. masuk dulu , gue ajak lu ke kamar dia "


................



" ini kamarnya sharleen , semenjak dia meninggal , gue gak pernah pindahin barang-barangnya dan gue selalu suruh pembantu gue buat rapihin kamar ini "


gue berjalan perlahan demi perlahan memperhatikan satu demi satu barang-barang di kamar ini , gue melihat ada beberapa foto perempuan , tangan gue tergerak untuk mengambil foto itu dan memperhatikkannya


sejenak gue kaget dan tidak sengaja gue menjatuhkan bingkai foto itu .....
nafas gue langsung terengah-engah terputus-putus dan keringat gue mulai keluar


" vie? kenapa ?! " tanya rafael bingung
gue masih tidak menjawab dan masih berusaha mengatur nafas gue
" vie ? " tanya key perlahan
" itu .. foto itu .. dia yang selalu ada di mimpi gue .. "
" foto itu? foto yang mana? "
" itu ... dia .. dia selalu minta tolong sama gue dan .. kemaren dia mencekik gue , dia mencekik leher gue " jawab gue gugup

key pun mengambil foto itu dan kaget melihat foto tersebut
" itu sharleen "
" sharleen ? dia dateng ke mimpi gue .. dia dateng ke mimpi gue " triak gue dengan suara yang terengah-engah
" mending kita keluar dulu, kita duduk di ruang tamu aja "



gue duduk di sofa putih panjang ditemani secangkir teh , perasaan takut dan bingung masih ada di benak gue .

" jadi sharleen dateng ke mimpi lu? " tanya key bingung
" iya .. dia ada di mimpi gue , gue .. gue takut key .. dia coba buat bunuh gue , dia cekik gue "
" udah .. udah vie " rafael pun mencoba menenangkan gue
" gue takut raf , kalo beneran dia dateng ke gue , dan dia ... dia bunuh gue , gimana ?! "
" vie .. vie , udah .. gue yakin , adik gue gak bakal bunuh lu ... dia , dia mungkin beneran mau lu bantuin dia , atau ngak ini merupakan klue dari dia buat kita nemuin siapa yang udah bikin dia bunuh diri "
" tapi kenapa harus gue sih? gue udah banyak masalah ini "



........................



gue dan rafael pun kembali ke asrama , dan melihat sosok neelya dari balik pohon , dan begitu melihat gue dia langsung pergi entah kemana .

" ngapain sih neelya , nguntit aja " ujar gue singkat
" kenapa ? "
" ngak , itu neelya .. biasa dia kepo "
" yaudah , balik gih sana  .. nanti diomelin kalo ketawan lu ke asrama cowo "
" okay "


.........


" kikan . dari mana aja sih lu ? " tanya teman-teman gue begitu gue masuk ke dalam kamar
" dari rumahnya key "
" key? key koko nya sharleen ? ngapain ?
" kalian tau gak , ternyata .. perempuan yang di mimpi gue itu sharleen "
" apa ? " tanya zee shock
" berarti dia mau bunuh lu vie ?! " sambung zee
" itu dia, gue , rafael sama key belum tau , maksut dia dateng ke mimpi gue dan mencoba buat mencekik gue itu apa "
" kok lu jadi korbannya sih ? "
" gak tau lah , gue bingung "

Rabu, 07 September 2011

voyage : part 11 " secret "

" aaaaaaaaaaaaaaa ! " triakan gue menggema di dalam ruangan yang super hening ini , gue langsung menjadi pusat perhatian murid-murid yang ada di kelas ini ditambah sir.alvian yang sedang mengajar di kelas

" vie ! lu kenapa ? " bisik zee yang duduk di samping gue
" yampun , untuk cuman mimpi " gue pun menyadari bahwa gue baru terbangun dari mimpi gue , hembusan nafas yang terputus-putus keluar dari mulut dan hidung gue
" why ? " tanya sir alvian yang menghampiri gue
" are you sleeping in my class ? " sambung sir alvian
" sorry sir , i just .. "
" wash your face now "



gue pun melangkahkan kaki gue keluar dari kelas , mengeluarkan sehelai kain yang ada di saku rok gue , dan segera mengelap keringat yang keluar dari kepala gue . perasaan bingung dan takut menghantui gue saat ini , kenapa gue bisa mimpi seperti itu ? tanpa gue tahu siapa wanita yang ada di mimpi gue .


siraman air dingin membasahi wajah gue dan menyegarkan otak gue , kepala gue terasa ringan dan segera gue beranjak kembali ke dalam kelas


" aaaaaaaaa ! " triak gue sekali lagi melihat wajah amanda di depan wajah gue
" ih vie , kenapa sih ? "
" muka lu ! sialan , ngagetin aja tau ngak " gue pun langsung menempeleng kepala amanda dan langsung beranjak ke luar toilet
" lu kenapa sih tadi di kelas? kayak orang gila aja "
" hmm , tadi gue tidur .. trus gue mimpi aneh banget da "
" mimpi apa ? setan ? " tanya amanda penasaran
" justru itu , gue bingung "
" bingung apaan ? "
" gue bingung , dia itu setan apa orang "
" ha? aneh banget  .. emang lu mimpi kayak gimana sih ? "
" nanti deh gue cerita pas udah ada anak-anak "




.........................





" jadi lu tadi mimpi apa ? " tanya zee yang duduk tepat di hadapan gue sambil melahap syomay yang baru dia beli di kantin
" jadi tadi gue mimpi , gelap banget . trus nih ada cewe sambil nulis di satu lembar kertas putih polos gitu , dia liat ke arah gue dan bilang tolong tolong tolong , trus pas gue mau ngedeketin dia , dia tiba-tiba ilang , trus pas gue liat kertas putih nya itu , ada tulisan tolong yang ditulis dari darah "
" ha? sumpah lu ? gila mimpi lu boleh juga " ujar sania sambil tertawa
" boleh juga apaan coba ? " tanya belle bingung
" boleh juga seremnya "
" jayus lu san " bisik cherdris sambil tertawa
" itu setan apa manusia yah ? " tanya amanda bingung
" jangan jangan dia setan kali yah ? tapi masa gue mimpiin setan ? " tanya gue bingung

" hellooooo , ada yang mimpiin setan yah ? aduh duh duh kasian " sosok neelya pun mulai kepo dan sudah menyambar pembicaraan gue dengan teman-teman gue seperti kereta
" yaampun , miss kepo nyamber aja " triak cherdris
" hellooo , apa ? miss kepo ? lu bilang gue miss kepo ?! "
" ada yang ngomong yah ? " tanya cherdris kepada belle
" hmmm , kayaknya setan di mimpinya vie deh yang ngomong " cherdris dan belle pun tertawa
" sialan lu , ngak tau diri ! " triak neelya
" aduh apa deh , emang lu ngerasa ? iya ? kalo ngak ngerasa diem aja kali " sambung amanda sambil membaca buku
" bawel lu , udah makan aja itu buku " sambung sherly
" aduh ! udah dong , apaan deh kalian semua , berisik tau gak " triak gue sambil menaruh air putih gue dengan kencang di meja kantin
" eh biasa aja dong , ngak usah pake tenaga naro nya " triak neelya
" tangan-tangan gue kok , ngapain lu kepo "
" eh cewe gila , lu bilang neelya kepo ? helllloooo ! " triak nicole sambil mendekatkan dirinya ke arah gue
" kalo misalkan temen lu yang suka cari gara-gara sama gue ini gak kepo , ngapain juga dia nyamber-nyamber omongan gue sama temen-temen gue ?!"  triak gue kencang sehingga banyak murid-murid lain yang melihat ke arah kami
" apa? suka cari gara-gara sama lu?! apa gue gak ada kerjaan sampe mesti cara gara-gara sama lu?! "
" kalo misalkan lu gak suka cari gara-gara sama gue, siapa yang selalu mancing emosi gue?! lu kan?! siapa juga yang sering bilang kalo gak seneng sama gue gara-gara gue balik ke asrama?! lu juga kan?! "
" eh lo nyadar dong! kalo misalkan lu gak bikin masalah sama gue, gue gak bakal cari masalah sama lu ! "
" apa ?! siapa yang cari masalah? barusan aja gue sama skali gak cari ribut sama lu kan , lu duluan yang mulai nyolot-nyolot ke gue sama temen-temen gue! " gue pun mulai mengeluarkan emosi gue
" jadi lu gak terima gue nyolotin ?! kenapa gak lu bales gue aja? ha? takut yah lo?! " tanya neelya sambil tertawa
" kita cuman gak mau aja ngotorin tangan kita buat orang gak penting kayak kalian ber tiga " sambung cherdris yang berteriak ke arah mereka ber3
" alah , diem kan lo?! beraninya bertahan di balik temen lo , kalo ngak berani ngaku aja , pake alesan segala " neelya pun mulai meledek gue karena gue hanya diam dan cherdris yang angkat bicara

" tuh kan , liat semua buktinya nih cewe cuman diem doang, dasar cupu ! "

kali ini gue mulai kesal , gue mencoba menahan emosi gue tetapi tidak bisa , segera tangan gue mengambil air putih yang ada di dalam botol itu dan segera menyiram mereka ber3 dengan air itu dan melemparkan botol itu ke neelya


" aaaaaaaa ! " triak mereka bertiga serentak setelah gue siram

" berani yah lu sama gue ! " triak neelya sambil mengelap wajahnya yang basah itu
" puas ? ini kan yang lu mau? lu mau gue cari masalah kan sama kalian ? gak salah dong gue " ujar gue singkat dan memberikan sedikit senyuman sinis dan langsung pergi meninggalkan mereka
" awas yah lu ! gue bakal bales semua nya sialan ! " triak neelya dari kejauhan
gue pun membalikkan badan gue ke arah neelya
" i don't care " ujar gue singkat lalu melanjutkan langkah kaki gue keluar dari kantin yang sudah dipenuhi murid-murid yang melihat pertengkaran gue dengan neelya dan dayang-dayangnya itu .



" vie ! " triak teman-teman gue yang mengikuti gue dari belakang
" gila , keren banget lu . biar mampus tuh si neelya sama kacung-kacungnya " tutur zee sambil memrangkul gue
" biarin lah , gue gak peduli , dia yang mau kok "
" tapi kalo misalkan dia beneran bales dendam sama lu gimana ? "
" peduli ? penting ngak sih ? mau bales dendam kayak apa lagi dia ? gue udah siap lahir batin , udah kebal gue sama dia "
" lucu yah lu " triak sania sambil tertawa


" eh liat deh , apaan tuh ? " ucapan amanda pun menghentikan kami semua , manda pun segera mengambil kotak warna putih berpita yang terletak di karpet depan kamar gue , cherdris dan zee
" apaan apaan ? " tanya zee bingung
" kalung " tutur amanda setelah membuka kotak itu
" buat siapa ? pasti buat gue nih " triak cherdris sambil tertawa jail
" vee , buat lu nih "
" buat gue ? " gue yang sedang mencuci muka pun segera mematikan keran air dan langsung mengelap wajah gue dengan handuk kecil
" iya , ini buat lu . nih ada tulisannya , vie kikan " tutur manda sambil memberikan kotak itu kepada gue
" vie kikan ? dari siapa tapi ... hmm , bagus juga "
" dari fans lu kali vee ? " tanya sania bingung
" mana mungkin , gimana caranya masuk ke asrama , lagian misterius gitu pake taruh di depan kamar "
" emang ngak ada kartu ucapan or something gitu ? " tanya zee sambil mengambil kotak tersebut dan mencari sesuatu yang bisa menjadi keterangan dari siapa kotak itu
" ngak tau , udah ah bodo amat " gue pun berjalan ke arah kulkas dan mengambil segelas air
" eh eh , ini ada tulisan di bawah kotaknya "
" tulisan apaan ? "
" reza .. dari reza vie "
" ha? reza ? mana mungkin " ujar gue sambil tertawa
" seriusan , ini ada tulisannya "
" iya nih , dari reza " sambung cherdris
" mana liat  ..... reza ? ini dari reza ? " tanya gue bingung

gue segera keluar dari kamar membawa kotak tersebut dan segera berjalan ke asrama cowo tanpa diketahui siapa pun , gue berniat mencari reza untuk menanyakan tentang kotak ini ...



" reza ! " triak gue yang melihat reza baru saja ingin memasuki kamar
" vie ? kenapa ? "
" mau nanya dong , ... ini dari lu ? " tanya gue bingung sambil memperlihatkan kotak tadi
" ha ? itu .. itu  ... "
" iya , ini kalung dari lu apa bukan ? "
" iya ... i .. iya itu dari gue "
" serius ? buat apaan lu kasih gue ginian ? "
" i .. iya itu dari gue , gue .. gue mau minta maaf sama lu , soal basket 3 hari yang lalu "
" trus kenapa lu taro di depan kamar gue? kayak apaan aja "
" ya .. yaa biar misterius aja gitu " reza pun tertawa
" thanks yah " jawab gue sambil tersenyum
" iya .. sama-sama , sorry yah , buat yang waktu itu , gue gak sengaja .. gue udah kasar sama lu "
" lupain aja, gue bukan pendendam kok "
" lu maafin gue kan? yakan ? " tanya reza lagi
" iyalah , masa gak maafin pacar sendiri " jawab gue sambil tertawa
" thanks yah , gue .. gue sayanggggg banget sama lu "
" apaan deh za , lebay " gue pun tertawa mendengar pernyataan reza


ternyata reza orangnya misterius juga , tapi ... jangan-jangan dia yang kasih gue bunga mawar putih ?

" za , jangan-jangan lu yang taro bunga mawar putih di depan kamar gue ? "
" ha? bunga mawar putih ? ngak .. gak pernah , kenapa emang ? "
" ngak pernah ? "
" ngak . gue gak pernah taro bunga mawar putih , kenapa emangnya ? "
" hmm , ngak . ngak kenapa-kenapa , lupain aja "





leave comment please :)

Minggu, 04 September 2011

voyage : part 10 . liar

" abis ini mau kemana lu ki ? " tanya ditha yang sedang berada di dalam kamar ganti mengganti dress yang habis kami gunakan untuk pemotretan kali ini
" woy ki , ngomong di jawabin kenapa " triak ditha dengan kepala yang dikeluarkan dari pintu kamar ganti ke arah gue yang dari tadi hanya melamun
" ha? iya .. hmm gue langsung balik deh "
" langsung balik ? ini vie kan ? " tanya ditha sambil meraba-raba wajah gue
" bukan , gue boy "
" ha? boy ? sumpah ? lu operasiplastik jadi cewe ? "
" aduh dith , yaiyalah ini gue vie , siapa lagi coba , aneh-aneh aja " jawab gue sambil memukul tangan ditha yang masih mencoba meraba-raba wajah gue untuk memastikan siapa gue
" tumben banget lu mau langsung balik , biasanya lu yang selalu ngajak gue pergi "
" minggu ini gue udah 3 kali bolak balik asrama , ga enak sama guru gue , nanti gue di drop out lagi " tutur gue sambil memasukkan semua brang-barang gue ke dalam tas lalu beranjak keluar tempat itu
" lu kenapa vie ? belakangan ini jadi aneh "
" ngak kok , kecapean doang paling , apa cuman perasaan lu doang kali "
" serius deh , ada yang lu sembunyiin dari gua yah ? " tanya ditha serius
" ngak kok , ngak ada apa - apa, gue cuman ...... ko arga ? " pembicaraan gue dengan ditha pun terhenti karena gue bertemu ko arga di tempat kerja gue
" vie ? ngapain di sini ? " tanya ko arga bingung
" abis pemotretan , lu ngapain di sini ? "
" lu masih jadi model kacangan kayak gini ?" tanya ko arga dengan muka yang memerah
" kok lu ngomong gitu sih? "
" ada yang salah? "
" maksut lu apa gue model kacangan ? ha?! " emosi gue pun mulai menaik
" wow , salah? emang benerkan?! lu cuman model ka ca ngan ! " ujar ko arga dengan menekankan nada tinggi pada kata *kacangan*
" asal lu tau yah , gue bukan model ka ca ngan kayak yang lu bilang barusan ! "
" oh yah?! " ko arga pun mesiniskan matanya ke arah gue
" gue tau kok, lu cuman iri kan sama gue? iya kan?! lu iri kan sama gue, karna gue lebih terkenal di banding band lu yang gak jelas itu?! kalo malu kalah sama adik nya sendiri, gak gini caranya kali " triak gue dengan emosi
" jaga tuh mulut! " triak ko arga sambil menunjuk ke arah bibir gue
" kenapa gue harus jaga mulut gue?! gue ga bohong kok , emang bener kan?! "
" vie ! " ko arga pun kali ini mengangkat tangannya dan mengarahkan ke wajah gue, dengan maksut untuk menampar wajah gue
" aduh cinn ! stop " boy yang melihat gue bertengkar dengan ko arga langsung menahan tangan ko arga agar tidak memukul wajah gue
" apa?! sini tampar ! tampar sini tampar ! " triak gue dengan air mata yang menetes
" vie ! udah, malu banyak orang " cegat ditha
" awas lu yah ! " triak ko arga lalu segera pergi meninggalkan tempat itu
" gue gak takut yah sama lu yah ! " gue pun meneriaki kepergian ko arga
" udah neng aduh, eke sampe serem " tutur boy sambil memegang pundak gue
" diem lu banci ! " gue pun memukul tangan boy lalu langsung pergi ke parkiran , ditha pun meningikuti gue dari belakang



" vie , vie tungguin kenapa sih " triak ditha yang mengikuti gue dari belakang
" benci banget gue sama ko arga " oceh gue sampai masuk ke dalam mobil
" hush! jangan ngomong kayak gitu, gitu-gitu gak ada dia lu gak lahir "
" tau lah " jawab gue singkat
" emang apa sih masalahnya ? " tanya ditha sambil menjalankan mobil keluar dari parkiran
" dari awal tuh dia gak pernah setuju gue jadi model , dia bilang model itu gak bener lah, pergaulannya bebas, gue dugem gara-gara model, gue pulang malem gak bener lah , ini lah itu lah , bilang aja kalo dia emang iri "
" iri apa ? " tanya ditha
" dia iri gara-gara gue lebih terkenal dari pada band dia , iya .. band dia yang gak jelas itu "


gue pun menceritakan semuanya kepada ditha dari awal sampai akhir , tidak terasa perjalanan terasa sangat cepat dan sekarang gue harus segera masuk ke dalam gerbang asrama voyage ini


" thanks ya dith , see ya "
" anytime ! ' triak ditha sambil mengendarai mobilnya pergi menghilang dari pandangan gue


" itu reza yah ? " tanya gue dalam hati yang melihat sosok reza dari kejahuan bersama 3 orang wanita
" tapi tuh cewe siapa? itu .. neelya ? sherly sama nicole ?!
" reza ! " triak gue dari kejahuan , segera gue menghampiri mereka ber4


.............



" aduh za , males nih , ada pengganggu " tutur neelya dengan gaya sok bulenya itu
" maksut lu penganggu siapa? " tanya gue dengan nada yang datar
" lu lah siapa lagi " sambung sherly yang tertawa bersama nicole dan neelya
" gue gak ngomong sama lu " jawab gue singkat
" ups .. sorry mis perfect " ujar sherly sambil tersenyum-senyum
" yaudah , kalian masuk deh , dia biar gue yang urusin " ujar reza sambil tersenyum kepada mereka bertiga
" oke za , thanks yah basketnya" ujar neelya lalu pergi dari hadapan gue
" anytime " reza pun tersenyum setelah mereka bertiga pergi



" lu ngapai sih deket-deket mereka? lu kan tau mereka musuh gue?! " oceh gue kepada reza
" so ? mereka musuh lu bukan musuh gue okey ? "
" za , tapi kan lu cowo gue ... "
" bukan berarti gue harus musuhin mereka dong ?! "
" tapi gak harus deket-deket gitu juga kali "
" kikan sayang , gue tuh cuman main basket doang sama mereka bertiga, udah kok . ngak percaya? nih bolanya " ujar reza sambil menunjukkan bola basket kepada gue
" bukan itu masalahnya , siapa yang tau sih tadi kalian main basket gimana?! apa lagi itu sih neelya cewe yang super genit "
" kenapa sih, lu selalu neting sama dia? "
" ya karna dia deket-deket sama lu , dan gue gak suka "
" vie ! dia tuh cuman main basket doang sama gue, udah gak lebih ! " bentak reza ke arah gue
" za ! kenapa sih lu jadi suka marah-marah sama gue?! cuman gara-gara neelya doang lagi "
" lu yang kenapa, bukan gue"
" apa sih za, lu dapet yah?! " tanya gue bingung
" bisa diem gak?! pusing pala gue lama-lama "
" oh , jadi cuman gara-gara cewe kegatelan itu , lu jadi gini sama gue ?! iya ?! " triak gue ke arah reza
" diem lo ! " reza pun secara tidak sadar melemparkan bola basket tepat ke arah muka gue dengan tenaga yang besar
" aw .. " darah pun mengalir dari hidung gue dan memberikan bekas di bibir gue
" vie , aduh .. so sorry " ujar reza sambil mencoba melihat luka gue
" gak usah liat-liat, lu emang cowo berengsek yah ! "


gue pun segera lari ke dalam asrama dan menutupi darah gue dengan tissue yang gue ambil dari dalam tas gue, gue segera menuju toilet yang ada di dalam kamar gue dan gue mengabaikan semua tatapan teman-teman gue yang melihat gue begitu bergegas masuk ke dalam toilet


.............


" lu kenapa ? " itu lah satu pertanyaan yang dilanturkan teman-teman gue saat gue melangkahkan kaki keluar dari toilet
" ngak kenapa-kenapa kok "
" itu, bibir sama hidung lu merah " tunjuk sania
" oh , ini kena bola basket "
" bola basket ? gimana caranya itu bola segede gaban bisa nempel ke muka lu?! " tanya zee dengan pertanyaan yang anehnya itu
" aneh lu zee , itu tadi kelempar ke arah gue "
" siapa yang lempar ?! " tanya cherdris bingung
" gu .. gue "
" lu ? lu gila yah ? " sambung amanda
" iya vee , gimana caranya ? " tanya bee
" tadi gue ngelempar bola basket ke .. ke tembok , iya tembok .. trus mental lagi kena muka gue deh "
" yaampun , lu dari kemaren teledor banget sih vie " sambung sania sambil memberikan sebuah salep ke arah gue
" thanks " jawab gue singkat sambil memakaikan ke luka gue
" anyway , sorry yah .. gue jadi ngerepotin " sambung gue singkat
" gapapa kali , lu kaya sama siapa aja , kita kan udah kayak sodara . ya gak ? " tanya cherdris sambil tertawa
" yoi mamen !" jawab zee sambil melahap ice creamnya itu



" dan sorry teman-teman semua, gue harus bohong lagi sama kalian , gue ngelakuin ini cuman gara-gara gue gak mau reza jadi jelek di mata kalian " ucap gue dalam hati

sampai kapan gue harus bohong sama mereka? sampai kapan juga gue harus nahan rasa sakit ini di hati gue ?



leave comment :) thanks ! 

Jumat, 02 September 2011

voyage : part 9 . new mission

" liat reza gak ? "

dari 3 temannya pun tidak ada yang mengetahui dimana reza berada,dari pagi dia menghilang begitu saja,tidak tau kemana dan tidak ada melihat dia pagi ini.

" kayaknya dia belom balik deh dari semalem " ucapan bisma membuat gue terkejut
" serius lu?! "
" iya , lu kayak ngak tau reza aja , bokap dia kan pemilik asrama ini, jadi ngak heran kalo reza bisa mondar mandir seenaknya di asrama ini "
" tapi dia jadi aneh , semenjak ... "
" semenjak dia jadi penyanyi " morgan mencelak pembicaraan gue
" iya tuh , bener banget " sambung bisma sambil menyenggol pundak bisma
" yaudah deh , thanks yah "


gue pun pergi meninggalkan mereka, 1 jam , 2 jam , 3 jam sudah gue menunggu kabar reza, tetapi masih juga belum ada tanda-tanda , gue mengitari sekeliling asrama dengan hati yang masih bingung " kemana reza ? kok gak ada kabar? " kalimat itu lah yang terus teniang di kepala gue


terlihat jelas mobil sport putih yang baru saja memasuki lapangan parkir asrama , terlihat jelas reza dengan muka yang pucat keluar dari mobil .


" reza ! " triak gue dan langsung berlari ke arah reza
" vie ? kamu ngapain ? " tanya reza bingung
" kamu gak pulang dari semalem ? iya ? "
" tau aja " reza pun tertawa sambil memejamkan matanya lalu membukanya lagi
tercium jelas di hidung gue , bau-bau parfum yang tercampur dengan alkohol dari badan reza

" lo mabok lagi ?! " tanya gue bingung
" pusing kepala aku , udah deh "
" lo gila yah?! lo kan yang bilang gue jangan mabok terus , kenapa jadi lo yang mabok ?! "
" udah dong vie ! gue pusing gue ngantuk , lagian malam minggu gak kenapa-kenapa kali " bantah reza
" tapi gak ini juga kali za, lu tuh udah kelewatan , bolak balik asrama seenaknya "
" vee ! bokap gue yang punya asrama ini , jadi suka-suka gue dong "
" tapi .... "
" apaan sih lu .. bokap nyokap gue aja gak ribet kenapa lu yang ribet , udah deh gue pusing ! "
" jangan mentang-mentang bokap lu yang punya sekolah ini, lu bisa seenaknya juga za , apa kata orang nanti "
" vie ! stop , gak usah banyak komentar , jadi cewe banyak omong tau gak lu " triak reza lalu memukul jendela mobilnya


reza pun pergi meninggalkan gue sendirian , tetesan air mata pun mengalir dari mata gue , gue gak nyangka reza yang dulu baik banget dan gak gugal-gugalan kayak ini sekarang berubah menjadi anak yang aneh dan gak jelas kayak gitu . gue pun berjalan ke dalam kamar asrama yang sudah dikumpuli dengan 5 teman gue yang lain


" vie ? lu kenapa ?! "
" vee ? "
" vie kok nangis ? "

teman-teman gue yang sedang asik berbicara di ranjang pun terusik dengan kedatangan gue, melantunkan pertanyaan-pertanyaan tetapi gue menghiraukannya , duduk di sofa sambil menutupi wajah gue dengan kedua telapak tangan gue .

" vie lu kenapa ? " mereka ber5 pun langsung menghampiri gue di sofa
" vee , lu kenapa ? kok nangis sih ? "
" vie ? lu kenapa ? jangan nangis oke ? "
" gue .. gue gak kenapa-kenapa kok " ujar gue sambil menghapus air mata di pipi gue
" jangan-jangan gara-gara omongan gue tempo hari yah ? sorry vee " ujar cherdris polos
" ngak kok cher, gue gak kenapa-kenapa , bener deh " gue pun mencoba untuk tersenyum dan melupakan masalah gue
" lu serius ngak apa-apa ? " tanya sania sekali lagi
" iya gue gak kenapa-kenapa kok , udah yah kalian lanjutin aja , gue mau .. gue mau ke luar sebentar "


gue memutuskan untuk berjalan ke taman dan duduk di kursi panjang di bawah pohon yang menghadap ke arah danau , gue mencoba untuk menahan tangisan gue , gue mencoba melupakan semua masalah yang ada di diri gue .

" vee " triak seseorang dari hadapan gue
" nesa ? kenapa ? "
" nih , ada bunga buat lu " ujar nesa lalu memberikan serangkaian bunga mawar putih ke hadapan gue
" bunga ? buat gue ? "
" iya buat lu "
" dari siapa ? " tanya gue sambil mengambil serangkaian bunga itu
" gue juga ngak tau, tadi gue liat itu bunga ada di deket lapangan , trus pas gue ambil ada kartu ucapannya , tulisannya buat vie kikan , yaudah gue cari lu deh "
" vie kikan ? hmm , thanks yah sa "
" anytime , gue duluan yah . bye "

nesa pun meninggalkan gue bersama bunga mawar putih , mawar putih ? lagi ?


" buat vie kikan " ujar gue sambil membaca kartu ucapan itu
" bunga mawar putih lagi? tapi dari siapa ? "

gue menengok ke arah kanan kiri untuk mencari tahu siapa yang memberikan bunga ini kepada gue ,dan ........

" yaampun ! rafael , ngagetin gue aja " ujar gue yang kaget ketika gue membalikkan badan gue sudah ada rafael yang duduk di sebelah gue , gue pun segera menghapus air mata gue
" haha , sorry . abis gue lagi nyari anak-anak , trus liat lu disini , gue samperin aja "
" kenapa nangis ? " sambung rafael
" ha? ngak kok . ngak kenapa-kenapa " jawab gue singkat
" itu apa ? "
" ini ? " tanya gue sambil menunjuk ke arah bunga mawar putih
" iya , dari siapa lagi ? "
" justru itu , masih sama tulisan tangan di kartu ucapannya aja masih sama , sampe gambar kartu ucapannya aja sama raf "
" berarti yang kasih bunga nya itu orang yang sama "
" gue juga tau , tapi siapa ? " tanya gue bingung
" yaudahlah , rezeki berarti namanya , mendingan lu ikut gue "
" kemana ? " tanya gue bingung
" kan gue udah janji buat temuin lu sama koko nya sharleen "
" oh , oke , tapi gue ganti baju sama taro ini bunga dulu yah "


eyeliner,lipstick,beda,blashon .. perfect
gue gak biasa kalo pergi keluar tanpa make up soalnya , haha . segera gue menghampiri rafael dan berjalan menuju tempat yang sudah di tentukan


...................................


" mana orangnya raf ? " tanya gue yang baru saja sampai di sebuah cafe yang besar dan ramai ini
" tau nih , rame banget . bentar-bentar .. hmmm . itu tuh .. yuk " ajak rafael menemui laki-laki tersebut
" hey raf ! " ujar laki-laki itu lalu berjabat tangan dengan rafael
" key ? " tanya gue bingung
" loh ? vie ? " key pun bertanya kembali kepada gue
" jadi lu ber dua udah kenal ? " tanya rafael bingung
" ini mah temen syuting gue " ujar key
" ini dia orangnya yang gue bilang "
" jadi dia yang mirip sama adik gue raf ? " tanya key
" jadi lu koko nya sharleen ? " tanya gue bingung

kemudian kita tertawa bersama karena terlalu bingung dan memikirkan * dunia ini sempit sekali yah *

setelah memesan makan dan minuman kami pun membuka obrolan yang menarik dan berhasil membuat kami tertawa terbahak-bahak dan melupakan masalah yang telah gue alami

" ohya , kalo boleh tau sharleen tuh meninggal kenapa sih ? " tanya gue sambil melahap kentang goreng yang telah kami pesan
sejenak rafael dan key langsung diam seribu bahasa

" eh sorry sorry , bukan maksut gue buat ingetin kalian. gak usah di jawab gpp kok " sambung gue ketika menyadari pembicaraan gue membuat mereka sedih
" ngak kok , ngak kenapa-kenapa vee . hmm , adik gue meninggal bunuh diri "
" apa ? bunuh diri ?! " gue pun langsung membesarkan kedua mata gue karena gue terlalu shock mendengar omongan key
" iya , dia bunuh diri . saat gue lagi show di luar kota , dia goresin urat nadinya dengan pisau , nyokap dan bokap gue juga gak tinggal bareng gue sama sharleen , jadi gak ada yang bisa nolongin dia " ujar key dengan wajah yang serius dan air mata yang mengalir
" sorry key , bukan maksut gue bikin lu sedih kayak gini " sambung gue singkat
" gak kenapa-kenapa kok , gue ngerti , justru gue mau minta bantuan lu "
" bantuan apa ? " tanya gue bingung
" jadi adik nya key itu dulu model juga sama kayak lu , dan dia juga pernah bilang ke key kalau dia ngefans sama lu " tutur rafael
" trus yang bisa gue bantu apa ? "
" sebelum sharleen bunuh diri , dia sempet tulis surat ini " key pun memberikan selembar kertas yang sudah kotor dan ada bekas darah ke arah gue

ko key , bukan maksutku buat ninggalin koko , mama dan papa di dunia ini , tapi aku hanya gak bisa buat nahan malu aku , model berumur 17 tahun yang harus mengandung anak hasil perbuatan haram . orang yang aku sayang , dia , dia laki-laki berengsek yang ngelakuin ini semua ke aku , dia menjanjikan kepopuleran di karier aku ko , tapi semua itu hanya alasan untuk dia mendapatkan kepuasan , selamat tinggal ko key , aku sayang sama koko , titip salam juga buat mama dan papa 


vie kikan                                 
                                              love :
                                                    sharleen ...



gue tidak bisa berhenti berpikir , siapa laki-laki yang dia maksut ? dan juga kenapa laki-laki itu tega memprilakukan sharleen seperti itu .


" dia .. dia hamil ? " tanya gue dengan suara yang sangat bergetar
" iya " jawab rafael dengan wajah yang suntuk
" tunggu deh , gue masih ngak ngerti , apa hubungannya sama gue dan kenapa ada nama gue di surat itu ? " celak gue
" dari dulu , dia seneng banget karna muka dia mirip banget sama lu, dia juga bilang ingin banget sepopuler lu, dia model , tapi dia ngak begitu terkenal kayak lu yang ada di iklan manapun. Sampai suatu hari dia bilang ke gue, kalau dia nemuin orang yang bener-bener bisa bikin dia sepopuler lu, 2 bulan pertama dia selalu keluar masuk rumah , pulang malam dan setiap gue tanya dia selalu bilang dia lagi sibuk-sibuknya usaha agar dia bisa muncul di entertaiment lebih dari biasanya , tapi setelah masuk bulan ke 3 , sikap dia jadi aneh , dia jadi uring-uringan di rumah , gak jelas apa yang dia lakuin , seringkali gue liat dia nangis , tapi gue tanya dia selalu marah-marah gak jelas "
" trus hubungannya sama gue apa ? " tanya gue sekali lagi
" hubungannya sama lu karena di surat itu ada nama lu vie , masa lu ngak ngerti juga sih? gak mungkin dia nulis nama lu di surat itu kalau gak ada maksutnya " tutur rafael kesal
" tapi tetep aja gue gak kenal sama dia dan gue juga ga tau mau bantu lu gimana key "
" siapa tau aja cowo yang dia maksut di surat itu salah satu rekan kerja lu ? yang ngomong kalau dia bisa buat sharleen terkenal ,kayak dia bikin lu terkenal " tutur key dengan wajah yang serius
" yang bikin gue terkenal ya manager gue " jawab gue singkat
" jangan-jangan manager lu yang udah hamilin sharleen ? " cetus rafel dengan suara bernada tinggi
" ih , lu jangan gila deh . manager gue tuh bencong , alias bencis . gak mungkin dia hamilin anak orang itu gak mungkin "
" yang lain mungkin ? karna gak mungkin cowo itu kasih tau identitas aslinya ke mangsanya kan ? " tanya key
" bisa jadi sih , tapi gimana kita mulainya ? " tanya rafael bingung
" nanti gue bakal kasih tau kalian berdua biar kalian bisa bongkar barang-barang adik gue , soalnya barang-barang sharleen juga udah di simpen di gudang "
" okay , lu bisa kok contac gue kapan aja , sebisa gue , gue bakal bantu " jawab rafael singkat
" iya , gue .. gue juga " sambung gue

tetesan air mata keluar dari mata key , bisa terbayang di pikiran gue, orang yang kita sayang meninggal dengan cara yang mengenaskan
" gue .. gue sayang banget sama sharleen , di hidup gue , gue cuman punya adik satu-satu nya dan kenapa nasip buruk harus tertimpa dia sih ? " key pun terus menangis
" key , udah jangan nangis , gue tau lu sayang sama sharleen . lu jangan sedih , lu boleh kok anggep gue itu adik lu , lu mau manggil gue sharleen juga, it's okay " gue pun mencoba menghibur key
" thanks yah vee " jawab key sambil tersenyum

karna waktu sudah malam dan gue dan rafael harus segera balik ke asrama , kami pun memutuskan untuk pulang terlebih dahulu dari pada key . Selama perjalanan pulang, gue terus terusan membaca surat itu berulang-ulang kali untuk mendapatkan ilham di otak gue .


..................................


" gila , ini surat sih horor abis loh " ujar bee yang baru saja selesai membaca surat tersebut
" iya vee  kok ada sih orang meninggal dan berurusan sama lu ? " tanya amanda yang juga membaca surat itu
" ya gue mana tau sih , gue aja bingung kenapa bisa " jawab gue singkat
" emang lu gak takut ? " tanya sania
" takut? takut apa ? "
" takut di samperin ? " ujar zee polos
" hush ! ngomongnya ngaco aja " celak cherdris spontan
" ngak lah , lagian kan gue juga mau bantuin dia kali "
" bantuin apaan  " tanya cherdris
" bantuin supaya cowo yang bikin dia hamil dapet gajarannya dong ? " jawab gue sambil tersenyum





leave comment please ! thankyou :) 

Kamis, 01 September 2011

voyage : part 8 . where my mood?

kembali lagi gue mengoleskan salep untuk memar gue ini , hari ini tepat 4 hari memar ini menghiasi wajah gue , mungkin skitar 2 hari lagi luka ini sudah hilang . yap , hari ini seperti biasa , jadwal gue sekolah kerja tidur , itu itu aja gak ada yang lain .

" gimana luka lu? udah mendingan ? " tanya sania yang mengagetkan gue. sudah ada di kamar gue saat gue keluar dari kamar mandi
" ih , ngagetin banget sih lu san "
" kan dari di kelas tadi gue udah bilang mau main ke kamar lu , lu aja yang budek "
" ha? masa sih ? ngak denger deh gue " gue pun membaringkan badan gue di atas selimut spongebob yang ada di kasur gue
" gimana luka lu ? "
" mendingan lah , palingan bentar lagi juga ilang " 
" kesambit apaan coba lu , bisa kayak gitu lukanya "
" tau tuh reza , eh .. " gue pun segera menutup mulut gue
" reza ? maksut lo ? " tanya sania bingung
" iya .. jadi pas gue nungguin reza, gue kepleset gitu "
" kok lu makin hari makin aneh sih ? " tanya sania sambil melahap buah apel dari meja gue
" aneh sih aneh , tapi buah nya gak di makan juga kali " sambung cherdris yang baru bangun dari tidurnya
" nyamber aja kayak geledek lo " triak gue ke arah cherdris sambil tertawa 

gue memejamkan mata sebentar , berharap handpone gue ada notification dari reza , segera gue mengambil handpone gue dan mengutakngatiknya sebentar lalu melemparkan handpone itu ke ranjang .


" kenapa vee ? " tanya cherdris
" pusing " 
" kenapa ? mau nih apel ? masih sisah dikit nih " ujar sania sambil tertawa 
" reza ga sms , bbm , atau telpon dari kemaren " 
" sumpah lu ? " 
" tau lah, pusing gue "
" dia udah gak cinta kali sama lo " sambung cherdris polos
" cher , ngomongnya gak bener " celak sania 
" eh , bukan gitu maksut gue , maksut gue .... " 

tanpa mendengarkan pembicaraan cherdris sampai selesai , gue pun langsung beranjak keluar dari kamar , gue udah cukup bete dengan reza , sekarang mau ditambah lagi sama cherdris ,* what the hell * pikir gue dalam hati


" reza ! " triak gue kepada reza yang sedang berjalan di dekat taman
" vie ? kenapa ? " 
" tanya kenapa ? " ujar gue singkat
" oh iyaa .. sorry , hello sayang " reza pun langsung merangkul gue sambil berjalan

gue langsung berpikir dalam hati " gila , apa ini cowo gak inget dia udah dorong gue apa , ngak bilang sorry lagi " 

" kenapa sih ? kok diem aja ? " tanya reza bingung
" mikir aja sendiri " jawab gue ketus
" aduh , yaudah deh , gue pergi dulu " 
" eh ! lu mau kemana ?! " gue pun mencegat reza 
" mau kerja dong " 
" nyanyi ? " 
" yaiyalah , lu mau kemana emang ? " 
" sama , tapi gue nunggu ditha " 
" okeey , gue duluan yah ? bye pacarku sayang " ujar reza lalu melanjutkan langkah kakinya
" za! kok lu ga nanya sih gue kenapa ?! " tanya gue bingung
" gue buru-buru honey , duluan yah " reza pun meninggalkan gue
" ih ! rese tau gak lu! sumpah nyebelin " ucap gue singkat


kali ini reza bener-bener gak perduli sama gue , mungkin ada setan yang menghantui dirinya kali ini 



....................................



" ih , kesel banget gue sumpah " ucap gue yang baru saja keluar dari mobil ditha dan membantik pintu nya
" aduh , lu kesel sih kesel , tapi gak mobil gue juga yang kena ganjarannya kik " keluh ditha yang mengikuti gue dari belakang
" aduh lu berdua , telat mulu deh " ucap boy dengan gaya bencong ciri khas nya itu

" bawel banget sih lu , yang penting gue dateng kan , lagian juga belo mulai , gak usah banyak omong deh , dasar lu waria aneh " triak gue lalu langsung masuk ke ruangan make up

terlihat tampang boy dan ditha yang speechles mendengar perkataan gue 

" woy cin , temen lu kenapa ? " tanya boy kepada ditha
" situ oke nanya-nanya gue? mana aye tau , udah ah , bye waria " ujar ditha sambil tertawa dan masuk ke ruangan make up


" vee , lu kenapa sih ? " tanya ditha bingung
" gak , bete doang " ujar gue yang sedang di make up oleh orang yang sudah biasa make up - in gue
" serius ? " tanya ditha sekali lagi
" aw ! " triak gue yang kesakitan karena luka gue tertekan oleh orang yang setengah perempuan setengah laki-laki yang makep up -in wajah gue
" gimana sih , pelan-pelan bisa kali ! kalo muka gue kenapa-kenapa lu mau tanggung jawab?! " triak gue kepada bencong yang satu ini
" sorry ciin , eke gak sengaja " 
" awas lu, sekali lagi , gue makan lu " 

" kikan , galak banget sih , lu kenapa cerita lah sama gue " tegur ditha 
" udah lah , gak penting juga buat gue ceritain " 
" itu memar kenapa lagi coba ? " tanya ditha sambil menunjuk ke arah luka gue
" ini si ... jatoh " 



gak biasanya gue berprilaku seperti ini sama semua orang yang ada di dekat gue, gue gak tau kenapa . tiba-tiba bawaan gue cuman marah, marah dan marah , kelakuan gue jadi aneh mulai dari hari itu sampai hari ini .


" weekend kemana vie ? " tanya cherdris 

" vee ? " tanya cherdris sekali lagi yang tidak mendapat jawaban apa-apa dari gue 
" vee ! " triak zee 
" apaan sih zee ! berisi tau gak " spontan gue meneriakkan zee kembali
" abisnya lu diem doang sih " 
" sorry deh, lagi budek gue " 
" lu kenapa sih ?  belakangan ini jadi aneh " sambung cherdris
" ngak kok , ngak apa-apa "
" pasti gara-gara reza kan ? kenapa lagi sih ? "
" udah yah , gue mau ke taman aja " 


gue pun meninggalkan teman-teman gue yang berkumpul di kamar gue , dan gue mendapatkan bunga mawar putih yang ada di depan pintu kamar gue

" ha? vie kikan ? " tanya gue bingung setelah melihat nama gue tertera di kartu ucapan pada bunga itu
gue melirik ke arah kanan dan kiri kamar gue tetapi gue tidak mendapatkan satu orang pun yang ada di sana

gue berjalan ke asrama dan melihat banyak murid yang bermain di lapangan . ada dicky pula yang sedang pacaran sama bella , ada bisma yang sedang break dance dengan anak-anak lain dan juga ada morgan yang sedang bermain skateboard .

" woy ! " 
" tuyul , ups " gue yang kaget dan mengeluarkan kata-kata latah gue yaitu tuyul
" raf , ngagetin banget tau gak sih "
" heheh , sorry bro . eh .. apaan tuh ? " tanya rafael sambil melirik ke arah bunga yang gue pegang 
" oh iya , ini tadi ada di depan kamar gue gitu , trus ada nama gue , dari sama buat siapa yah ? " 
" kalo buat udah pasti buat lu lahyah , jelas-jelas ada nama lu , kalo dari , gak tau deh " 
" dari siapa yah ? jangan-jangan dari lu lagi " ujar gue sambil tertawa
" yabukan lah yah , orang gue udah ada gebetan . ciee ada penggemar rahasia " 
" ohya siapa ? " 
" ada deh , rahasia . dari reza kali ? "
" ha? gak mungkin " jawab gue singkat
" kenapa gak mungkin ? dia kan cowo lu "
" tau ah , bete " 
" bete? yaudah gini aja , besok kan minggu tuh , gimana kalo gue ajak lu ketemu sama koko nya sharleen ? " 
" koko nya sharleen ? boleh-boleh , tumben lu pinter " 
" sialan lo , besok deh gue bbm lagi " 
" oke " ujar gue sambil tertawa 




Rabu, 31 Agustus 2011

voyage : part 7. same

hari ini seperti biasa , gue harus mengikuti kegiatan belajar mengajar dari jam 7 pagi sampai jam 1 siang, muka yang tadinya cerah , menjadi gelap begitu saja, otak yang jernih , jadi butek karena pelajaran dan beberapa guru-guru killer yang harus masuk di kelas , belum lagi ocehan madam rose yang memanggil gue khusus ke ruangannya karena masalah ipod gue dan masalah gue yang membantah dia . 


" gila , sial banget sih gue " tutur gue begitu menginjakkan kaki ke dalam kamar 
" lagian lu juga sih, udah tau killer masih di bantah " sambung zee dari arah kamar mandi
" i just tell the truth " 
" tapi gak gitu juga kali " 


gue segera mengganti pakaian seragam gue dengan pakaian biasa karena hari ini gue free , tidak ada jadwal apapun , gue melirik ke arah bunga mawar putih yang menghiasi ruangan ini , entah kenapa gue merasa gue suka banget sama bunga itu , gue beranjak ke arah laci kamar gue, mencari jepitan yang dihiasi dengan replika bunga mawar putih itu , gue pun memakai jepitan itu di rambut gue .

" jam berapa nih ? " tanya gue yang melihat matahari sudah tidak tepat berada di tengah 
" udah jam setengah 5 " 
" ha? cepet banget yah " ujar gue setelah mendengar jawaban cherdris 
" cieelah , mau kemana lu ? " tanya cherdris
" gak mau kemana-mana kok , mau jalan-jalan aja di sekitar asrama , kenapa emang ? " tanya gue bingung
" itu , jepitan lu , kan jarang-jarang lu kalo di asrama pake jepitan kayak gitu , biasanya kalo mau foto sama syuting doang kan lu pake itu jepitan ? " 
" ini juga gara-gara lu gue suka sama mawar putih " 
" kok gara-gara gue ? " 
" lu kan yang masukin bunga mawar putih itu ke kamar , bagus banget bunganya , gue jadi terpanah gitu deh " ujar gue sambil tertawa 
" yailah vee bahasa lu , udah sana lu keluar  , keburu jam makan malem mulai loh " 
" oke , gue duluan yah " sahut gue lalu berjalan keluar kamar


gue berjalan ke arah teras belakang yang menghadap langsung ke arah laut , gue baru menyadari indahnya pemandangan asrama yang sudah gue tempati lama ini , gue menghirup udara yang benar-benar sejuk kali ini , tidak seperti biasanya , hanya ada lampu penerang , orang-orang yang sibuk kesana kemari , fotografer dan yang terakhir lampu diskotik yang menemani malam gue .


" kikan ? ngapain di sini ? " tanya seseorang yang baru saja menghampiri gue
" morgan ? eh ada bisma , dicky , rafael , iseng doang nih , kalian ngapain disini ? " tanya gue kepada mereka ber4 
" suntuk di kamar gak ada hiburan " jawab bisma singkat 
" bujubuneng , itu kenapa ? " tanya dicky sambil menunjuk ke arah pojok kanan jidat gue 
" ha ? ngak gak kenapa-kenapa " sambung gue sambil merapihkan poni gue agar luka gue tidak terlihat mereka
" itu jelas-jelas merah , gimana ngak apa-apa " sambung morgan sambil menunjuk ke arah kepala gue 
" ngak kok , salah liat kali lu , udah yah , gue duluan mau ke kamar dulu , bentar lagi kan makan malam , bye semua  "
" dih , anak aneh " sambung rafael 


gue pun segera pergi meninggalkan mereka , gue gak mau ada satu orang pun yang tau tentang kejadian semalam , sebisa mungkin gue harus bisa nutupin luka yang memerah ini 



...............



" aduh gila, laper mampus gue " 
" dasar lo , rakus banget jadi orang " tutur sania
gue pun hanya tersenyum melihat belle yang makan seperti belum makan 3 hari 3 malam , maklum lah , disini ada jam makan tertentu , jadi ngak heran orang kayak belle kelaparan setiap hari 
" gila panas banget nih " sambung zee 
" iya nih , jidat gue sampe keringetan " ujar gue sambil menjepit poni gue ke atas 

" vee ? " tutur amanda singkat
" kenapa ? " tanya gue yang baru saja melahap potongan ayam goreng
" san , cher , zee , bee , liat tuh " ujar manda sambil menunjuk ke arah jidat gue
" vee ? lu kenapa ? " tanya zee
" kok memar vie ? " sambung bee
" ha? apaan ? " tanya gue yang masih sibuk memakan makanan gue tanpa memperdulikan mereka
" itu jidat lo merah " tutur cherdris sambil memegang jidat gue
" aww . sakit " spontan gue kesakitan karena luka gue disetuh sama cherdris
" kenapa lu ? " 
" oh , ini kemaren di do ... jatoh , iya jatoh " ujar gue gugup
" kok jatoh lukanya di kepala sih ? lu boong yah sama kita ? " tanya sania serius
" ha? ngak lah , apaan deh kalian , ngapain juga gue bohong , ini tuh ... gue jatoh , trus kepala gue kena meja , jadinya merah gini deh " 
" serius ? " tanya manda bingung
" seriusan lah , udah deh , gue laper , nanti waktunya keburu abis " jawab gue sambil langsung melahap makan malam gue

dalam hati gue terus berfikir * mereka gak boleh tau , gak gak gak boleh dan gak akan pernah . huh * 



.....................



" okay all students , time up , back to your room now , i don't wanna see any students outside the room " ujar ms granger . 
ms granger adalah chef di asrama ini , dia yang mengatur makanan kami semua , dia pegawai asrama kami yang paling baik tapi tegas

" eh kalian duluan deh , gue mau ke toilet " ujar gue singkat 
" di kamar kan ada toilet vie ? " tanya sania bingung
" ha? udah ngak apa , skalian aja " 
" gue temenin deh " ujar cherdris 
" ih apaan deh , ngak usah lah , dipikir gue anak tk apa , udah ah , ketemu di kamar aja , bye " ujar gue lalu langsung pergi menuju ke toilet


gue melihat luka gue di cermin , gue memakaikan salep untuk luka gue ini agar cepat hilang , ini juga yang membuat gue tidak mau ke toilet di kamar , dan gue gak mau cherdris ikut gue ke toilet , as i say gue gak mau ada orang yang tau tentang luka gue ini 


gue pun keluar dari toilet dan berjalan menuju kamar , di jalan gue bertemu dengan rafael yang juga mau menuju ke kamar

" hey raf " triak gue lalu langsung menghampiri rafael
" eh , vie . kok sendirian ? temen-temen lu mana ? " 
" udah pada balik duluan , gue dari wc tadi , lu sendiri ? "
" biasa , pada kabur-kaburan satu ke mana yang lain kemana , yaudah deh gue sendirian " sambung rafael sambil tertawa
" mawar putih " ujar rafael pelan
" ha? kenapa sama mawar putih ? " tanya gue bingung
" ngak , itu jepitan lu , mawar putih " 
" oh , gue kira apaan "
" lu suka sama mawar putih ? " 
" lumayan lah , kenapa emang ? " 
" ngak apa-apa kok , gue cuman keingetan sama seseorang aja " ujar rafael
" seseorang ? siapa raf ? " tanya gue bingung
" namanya sharleen "
" sharleen ? sharleen , hmm tunggu deh .. kayaknya namanya gak asing ... sharleen , shar .. oh iyaa . lu sering manggil gue dengan sebutah shar or sharleen kan ? " 
" iya , sorry yah , abis lu bener-bener mirip banget sama dia " 
" oh , ngak kenapa-kenapa kok raf , santai aja , haha . tapi emang miripnya apa ? " tanya gue sambil tertawa
" muka lu sama dia mirip banget , dari cara lu ngomong , dan lu sama dia , sama-sama suka mawar putih " 
" ohya ? anak mana dia ? gue mau dong ketemu sama dia " ujar gue singkat
" hmm " rafael pun terdiam sejenak
" kenapa raf ? " tanya gue bingung
" sebenarnya gue pengen banget kenalin lu sama dia , tapi .. "
" tapi apa ? " 
" tapi itu ngak mungkin " 
" loh? kenapa? jangan bilang dia benci sama gue gara-gara muka gue mirip sama dia ? " 
" ngak gitu juga sih vie " rafael pun tertawa mendengar perkataan gue
" trus kenapa emang ? " tanya gue lagi
" sebenarnya gue pengen banget ngelupain hal ini , tapi yaudahlah ... sharleen udah ngak ada vie , dia udah meninggal 1 tahun lalu " 
" ha? .. hmm sorry raf , gue gak bermaksut buat ngingetin lu , tapi ... " gue pun shock mendengar kalau wanita yang mirip sama gue itu sudah meninggal
" ngak , ngak , ngak . ngak apa-apa kok , aturan emang gue yang ngak pernah ngomong itu ke lu " 
" yaudah lah , lupain aja . hmm , raf gue duluan yah , udah nyampe " ujar gue yang hampir tidak menyadari bahwa gue sudah sampai karena terlalu asik ngobrol sama rafael
" oh , oke . bye " 


gue pun masuk ke dalam kamar dan melihat zee dan cherdris sedang asik membaca majalan teens edisi terbaru 


" dari mana aja lo ? ke wc seabat " tanya zee
" ngak dari mana-mana kok , tadi gue abis ngobrol sama rafael , makanya lama "
" rafael ? " tanya cherdris bingung
" iya .. dan tau gak dia bilang apa ? "
" ngak tau " jawab zee singkat
" tanya dong kenapa " keluh gue sambil melempar bantal ke arahnya
" becanda neng, emang rafael bilang apa ? " tanya zee sambil tertawa 
" dia bilang , muka gue mirip banget sama satu cewe yang dia kenal , namanya sharleen , katanya dari muka gue , cara gue ngomong dan gue sama dia sama - sama suka mawar putih " 
" so? " tanya cherdris 
" belom selesai , tapi sharleen itu udah ngak ada " 
" ha? ngak ada ? meninggal maksut lo ?! " tanya zee shock
" ih , biasa aja kali , .. iyaa .. cewe itu udah meninggal " 
" meninggalnya kenapa ? serem banget sih , muka lu mirip sama yang di dunia lain " tutur cherdir sambil tertawa bersama zee
" sialan lo berdua , .. gue juga ngak tau sih kenapa meninggalnya " 
" emang sharleen itu siapanya rafael ? " tanya zee
" gak tau , ohiya ya , kenapa gue gak nanya sama rafael tadi ? " tanya gue dengan diri sendiri 
" mulai kan bloonnya lu vie " ejek cherdris dan zee
" sialan lo " ujar gue sambil tertawa 

gue pun melanjutkan pembicaraan gue dengan cherdris dan zee semalaman penuh , membicarakan sesuatu yang menurut kami patut untuk diperbicarakan dari a-z